Subah, KencanaNews – Prototype produk barang harus dibuat terlebih dahulu sebelum produk sebenarnya dibuat. Tahap ini termasuk tahap penelitian agar terwujud suatu produk yang terbaik sesuai dengan keinginan konsumen.
Kelas XI Farmasi Klinis dan Komunitas pada hari Senin 17 Januari 2022 melakukan praktek pembuatan prototype produk tersebut dengan bersemangat. Bagi siswa ini merupakan pengalaman baru karena sebelumnya mereka belum pernah membuat jamu. Mereka mencuci kenyit, memblender, memeras dan memasaknya menjadi jamu kunyit asem yang siap diminum.
Saat ini jamu kurang diminati oleh kalangan remaja. Padahal jamu berkhasiat bagi kesehatan tubuh terutama bagi pencernaan dan dapat meringankan nyeri haid. Produk jamu perlu disajikan dengan semenarik mungkin sesuai selera anak muda saat ini.
Umrohatun Nurhasanah ketua kelompok I menuturkan bahwa jamu kunyit asem yang mereka buat kunyitnya terasa getir. Beda dengan kelompok I, kelompok II mengungkapkan bahwa jamu yang mereka buat terlalu asem tutur Siti muthmainah. Kelompok III dan IV malah terasa kurang asem tutur Wulan Apriani dan Fika Marlina Sari. Kualitas yang berbeda tersebut terjadi karena bahan yang mereka masak takarannya tidak sama. Ke depan mereka harus bisa menemukan resep yang balik baik dengan rasa yang paling enak sehingga disukai oleh banyak orang. Hal ini perlu dilakukan praktek beberapa kali. (Str)