Kencana News, Subah – Ujian praktek pembuatan jamu tradisional menjadi salah satu agenda penting dalam pembelajaran di SMK Bhakti Kencana Subah. Pada hari Sabtu – Selasa 30 Maret – 2 April 2024, para siswa kelas XII Farmasi SMK Bhakti Kencana Subah menunjukkan kemampuan mereka dalam meracik jamu tradisional di hadapan para penguji.
Ujian praktek ini bertujuan untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan siswa dalam membuat jamu tradisional, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga pengemasan. Para siswa diuji kemampuannya dalam meracik berbagai jenis jamu, seperti jamu kunyit asam, sirup jahe dan jahe instan.
Proses Ujian Praktek
Ujian praktek pembuatan jamu dibagi menjadi beberapa tahap. Pertama, siswa diharuskan memilih bahan baku jamu yang berkualitas dan segar. Kemudian, mereka melakukan pengolahan bahan baku dengan cara yang tepat dan higienis. Setelah itu, siswa membuat ramuan jamu sesuai dengan resep yang diberikan.
Tahap akhir, siswa mengemas jamu dengan rapi dan menarik. Para dewan juri menilai setiap tahap proses pembuatan jamu dengan cermat, mulai dari kebersihan dan ketepatan prosedur, hingga kualitas dan rasa jamu yang dihasilkan.
Hasil Ujian Praktek
Para siswa menunjukkan antusiasme dan semangat yang tinggi dalam mengikuti ujian praktek ini. Hasilnya, banyak siswa yang berhasil membuat jamu dengan kualitas yang baik dan rasa yang enak.
Apresiasi dari Penguji
Para penguji memberikan apresiasi kepada para siswa atas kemampuan dan pengetahuan mereka dalam membuat jamu tradisional. Ujian praktek ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang alami dan tradisional.
Kepala Sekolah SMK Bhakti Kencana Subah, Widi Novianto, S.Pd., M.Pd. mengatakan bahwa ujian praktek pembuatan jamu merupakan bagian dari upaya sekolah untuk melestarikan budaya dan tradisi bangsa Indonesia.
“Jamu tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang perlu dilestarikan. Ujian praktek ini diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda untuk mempelajari dan menggunakan jamu tradisional dan memberikan bekal bagi siswa untuk bekerja di dunia industri jamu,” ujar Widi Novianto, S.Pd., M.Pd
Salah satu siswa peserta ujian, Dea Mita Azzahra mengaku senang mengikuti ujian praktek ini. Ia mengatakan bahwa ujian praktek ini memberikannya pengalaman berharga dalam membuat jamu tradisional.
“Saya belajar banyak tentang bahan baku, pengolahan, dan pengemasan jamu tradisional. Ujian praktek ini juga membantu saya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan saya dalam bidang farmasi,” ujar Dea Mita Azzahra.
Ujian praktek pembuatan jamu di SMK Bhakti Kencana Subah menunjukkan bahwa generasi muda masih memiliki minat dan bakat dalam mempelajari dan melestarikan budaya dan tradisi bangsa Indonesia. (Str)