Subah, Kencana News– SMK Bhakti Kencana Subah baru saja melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema ” Budaya Kerja, Gaya Hidup Berkelanjutan, dan Kebekerjaan,” yang dilaksanakan selama 1 minggu dari tanggal 4 – 8 November 2024. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Kurikulum Merdeka yang diusung oleh pemerintah untuk mengembangkan karakter dan keterampilan yang relevan bagi generasi muda dalam menghadapi dunia kerja dan kehidupan yang berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung selama seminggu ini melibatkan seluruh siswa, guru, dan tenaga pendidik SMK Bhakti Kencana Subah. Melalui berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan simulasi tes kerja, siswa diajak untuk memahami pentingnya etos kerja yang baik, tanggung jawab, dan kesadaran akan kelestarian lingkungan.
- Lokakarya Gaya Hidup Berkelanjutan
Selain mempelajari aspek kebekerjaan, siswa juga diajak untuk mengembangkan kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan. Dalam sesi lokakarya ini, mereka belajar tentang upaya pelestarian lingkungan, seperti daur ulang, pengurangan sampah plastik, dan cara hidup yang lebih ramah lingkungan. Pada kegiatan ini siswa diajak mengerjakan projek pembuatan kain ecoprint yaitu pewarnaan kain menggunakan pewarna alami menggunakan daun dan kayu dengan teknik stem. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk perilaku siswa yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
2. Proses Produksi dengan Menerapkan Budaya Kerja 5 R
Budaya kerja 5R, yang meliputi Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), Resik (Seiso), Rawat (Seiketsu), dan Rajin (Shitsuke), diperkenalkan sebagai dasar dalam membentuk lingkungan kerja yang teratur dan bersih. Setiap aspek dari budaya 5R ini diimplementasikan dalam proyek proses produksi, di mana siswa dilatih untuk memproduksi olahan sederhana, seperti jahe serbuk, bir pletok, wedhang pokak dan wedhang uwuh yang semuanya dibuat dalam bentuk serbuk. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengasah keterampilan praktis siswa, tetapi juga untuk membiasakan mereka dengan standar kerja yang berkualitas dan disiplin.
3. Menggambar Sungai Kehidupan (River of Life)
Menggambar “Sungai Kehidupan” adalah metode refleksi yang mengajak siswa untuk menggambarkan kehidupan mereka seperti aliran sungai. Setiap siswa menggambarkan sungai dengan ciri khas masing-masing, mencerminkan perjalanan hidup dari masa kecil hingga cita-cita di masa depan. Dalam gambar ini, siswa juga menambahkan simbol-simbol yang mencerminkan momen-momen penting, tantangan, keberhasilan, dan nilai-nilai yang mereka pegang.
Pelatihan ini difasilitasi oleh tim profesional di bidang komunikasi, yang memberikan materi mengenai teknik dasar berbicara di depan umum, cara mengatasi rasa gugup, serta teknik non-verbal seperti bahasa tubuh dan kontak mata. Selain itu, siswa juga dilatih mengenai pentingnya mendengarkan secara aktif dan menyampaikan pendapat dengan jelas dan persuasif. Pelatihan komunikasi publik ini mendapat respons positif dari para siswa, yang merasa lebih siap dan termotivasi untuk berbicara di depan umum. Kegiatan ini juga merupakan upaya sekolah dalam mengembangkan karakter pelajar Pancasila yang percaya diri, berpikiran terbuka, dan mampu berkomunikasi secara efektif.
4. Pelatihan Komunikasi Publik
Pelatihan ini difasilitasi oleh tim profesional di bidang komunikasi, yang memberikan materi mengenai teknik dasar berbicara di depan umum, cara mengatasi rasa gugup, serta teknik non-verbal seperti bahasa tubuh dan kontak mata. Selain itu, siswa juga dilatih mengenai pentingnya mendengarkan secara aktif dan menyampaikan pendapat dengan jelas dan persuasif. Pelatihan komunikasi publik ini mendapat respons positif dari para siswa, yang merasa lebih siap dan termotivasi untuk berbicara di depan umum. Kegiatan ini juga merupakan upaya sekolah dalam mengembangkan karakter pelajar Pancasila yang percaya diri, berpikiran terbuka, dan mampu berkomunikasi secara efektif.
5. Simulasi Tes Kerja
Pada kegiatan ini siswa menjalani simulasi tes kerja yang meliputi tes kemampuan dasar, tes psikologi, dan tes keterampilan yang berkaitan dengan jurusan masing-masing. Siswa diberikan soal yang bertujuan untuk mengukur kemampuan analisis, logika, dan ketangkasan mereka dalam menyelesaikan berbagai tantangan. Melalui simulasi ini, siswa tidak hanya mendapat gambaran tentang jenis-jenis tes yang akan dihadapi, tetapi juga memahami pentingnya persiapan diri sebelum melamar pekerjaan.
6. Simulasi Wawancara Kerja
Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi wawancara kerja. Setiap siswa berperan sebagai calon pekerja yang akan menjalani wawancara dengan pewawancara yang terdiri dari guru dan beberapa perwakilan industri. Dalam simulasi ini, siswa dilatih untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar pengalaman, minat, dan kemampuan mereka dengan cara yang profesional dan percaya diri. Selain itu, mereka juga mendapatkan umpan balik langsung mengenai cara berpakaian, etika komunikasi, serta bahasa tubuh yang tepat saat wawancara.
Kepala SMK Bhakti Kencana Subah, Bapak Widi Novianto, S.Pd. M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme siswa dan seluruh panitia yang terlibat dalam kegiatan ini. “P5 ini diharapkan dapat membekali siswa dengan keterampilan dan karakter yang dibutuhkan, tidak hanya untuk sukses di dunia kerja tetapi juga untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Dengan pelaksanaan P5 ini, SMK Bhakti Kencana Subah berharap dapat menciptakan generasi yang tidak hanya unggul dalam keterampilan, tetapi juga memiliki karakter Pancasila yang kuat, serta kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di masa depan. (Str)