Peletakan Batu Pertama SMK Bhakti Kencana Batang

SUBAH – Keberadaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) di Kabupaten Batang masih timpang. Dari data yang ada, jumlah SMP mencapai 27 sekolah, sementara SMA/K hanya 23 institusi saja. Kondisi ini mengakibatkan banyak pelajar lulusan SMP yang tidak tertampung di SMA/K, sementara untuk mendaftar di sekolah di luar kota kesempatannya terbatas.

Berpijak pada fenomena tersebut, Yayasan Adhi Guna Kencana tergugah untuk ikut berkecimpung dan mengembangkan dunia pendidikan di Batang. Salah satu bentuk konsistensinya di dunia pendidikan, yayasan yang berada di Kecamatan Subah tersebut sejak tahun lalu mendirikan SMK Bhakti Kencana. Dan setelah satu tahun berdiri, SMK yang bergerak di bidang kesehatan tersebut akan segera memiliki gedung sendiri. Dengan menempati tanah seluas 1.775 m2. Gedung yang rencananya akan dibangun dua lantai untuk 10 lokal tersebut menurut estimasi akan menghabiskan dana sebesar Rp 1,3 miliar.

Ketua Panitia Pembangunan, Mochammad Anas, di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan gedung SMK dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bhakti Kencana, Minggu (3/10) kemarin, mengatakan, dana tersebut diperoleh dari swadaya yayasan dan bantuan wali murid serta donatur. “Dari yayasan Rp 1 miliar, sisanya dari wali murid dan pihak lain. Pembangunan direncanakan berlangsung selama 7 bulan,” ungkapnya.

Peletakan batu pertama yang berlangsung kemarin diawali oleh Habib Abdullah Baqir Al Athas, disusul oleh ulama setempat, perwakilan pengurus dan juga Muspika Kecamatan Subah. “Khusus untuk STIKes sendiri saat ini masih dalam proses perijinan di Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti),” sambung Anas.

Mohammad Imron, salah seorang pengelola dan juga guru di SMK Bhakti Kencana mengatakan, pada tahun pertama dibuka untuk tahun ajaran 2009-2010 sudah menerima siswa sebanyak 80 orang. “Di SMK Bhakti Kencana ini terdiri dari 2 jurusan, yakni farmasi dan perawat kesehatan,” jelasnya.

Menurut Ketua Yayasan KH Ahmad Zaenuri, keberadaan SMK Bhakti Kencana yang numpang di gedung MWC NU bukan menjadi persoalan. “Itu lebih baik. Daripada sudah ada asrama (sekolah), tapi belum ada siswanya. Karena bila itu yang terjadi, asrama akan kosong dan justru museum saja, yang tidak menghasilkan apapu,” terangnya.

Oleh karenanya, dengan berdirinya SMK Bhakti Kencana, yang nantinya akan disusul dengan STIKes, akan mencetak siswa yang menguasai berbagai macam ilmu, khususnya bidang kesehatan. “Dengan ditambah pendidikan agama, maka nantinya tidak hanya pandai dalam ilmu duniawi saja. Akan tetapi juga ilmu akhirat, guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt,” tandas KH Ahmad Zaenuri, pada acara yang juga diisi halal bi halal tersebut. (ton)